Selasa, 08 Mei 2018

Asal Usul Bledug Kuwu


Wisata Bledug Kuwu di Kab. Grobogan


Suasana fenomena letupan lumpur di obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (14/7/2017). Secara geologi apa yang terjadi pada Bledug Kuwu adalah suatu proses alam yang disebut fenomena Gunung Api Lumpur (Mud Volcanoes). Sementara mitologi masyarakat setempat menyebut jika fenomena Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. Konon lubang itu adalah jalan pulang Jaka Linglung dari laut selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar. Jaka Linglung yang merupakan putra Ajisaka diutusnya membunuh Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Jaka Linglung berjalan di perut bumi lantaran ia bisa berubah wujud menjadi ular naga.

Obyek wisata nan unik ini berlokasi di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, atau berjarak sekitar 30 kilometer ke arah timur Kota Purwodadi. Menjelang siang, saat sinar Sang Surya mulai menyengat tubuh, satu per satu pengunjung terus berdatangan ke obyek wisata unggulan di Grobogan ini. Ketika awal menginjakkan kaki memasuki kawasan Bledug Kuwu, hamparan lahan kosong seluas 45 hektar terpampang di depan mata.

Image result for bledug kuwu di grobogan

Pengunjung pun diarahkan untuk maju perlahan menuju ke arah asap yang telah mengepul di atas bentangan tanah yang luas. Semakin kita mendekat, semakin nyaring terdengar bunyi ledakan nan dahsyat. Jangan terlalu dekat, sewajarnya saja, untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Mata kita dibuat takjub oleh letupan-letupan lumpur berselimut asap putih dari dalam tanah. Bersamaan itu pula jelas terdengar suara hentakannya seperti dentuman meriam yang menggelegar dari kejauhan.

Image result for bledug kuwu di grobogan

Sayup-sayup juga terdengar bunyi selayaknya air dalam suhu mendidih. Semburan-semburan lumpur itu bervariasi, bahkan terkadang ada yang setinggi tiga meter dan sebesar balon udara. Lokasinya pun berubah-ubah, namun secara periodik letupan-letupan itu terus menerus bermunculan. Setengah menit sekali kita bisa mendengar dan menyaksikan fenomena menakjubkan yang keluar dari perut bumi itu. 

Saat menyaksikan semburan lumpur berwarna hitam itu, kita harus berhati-hati supaya tak terperosok. Meski tanah yang dipijak secara kasat mata keras, namun di dalamnya masih berupa lumpur. Sesekali tanah terasa bergoyang. "Kalau musim dingin atau penghujan, tinggi letupannya mencapai tiga meter. 


Image result for bledug kuwu di grobogan

Letupan Bledug Kuwu tak pernah berhenti dan terus-menerus setiap menitnya. Untuk lokasi berpindah-pindah. Kami arahkan lokasi untuk melihat supaya aman," kata seorang petugas Obyek Wisata Bledug Kuwu sekaligus staf Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan, Elya Murtiyanto, kepada KOMPAS.com, Jumat (14/7/2017).

Obyek wisata Bledug Kuwu dikelola Pemerintah Kabupaten Grobogan sejak 1983. Jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. "Peningkatan 10 persen setiap tahunnya dalam lima tahun ini. Tahun kemarin jumlah pengunjung mencapai 26 ribu orang. Kali ini rata-rata per hari 70 orang datang berkunjung. Untuk libur lebaran mencapai 500 orang per hari. Dari luar kota mendominasi," imbuh Elya. Pengunjung menyaksikan fenomena letupan lumpur di obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (14/7/2017). 

Secara geologi apa yang terjadi pada Bledug Kuwu adalah suatu proses alam yang disebut fenomena Gunung Api Lumpur (Mud Volcanoes). Sementara mitologi masyarakat setempat menyebut jika fenomena Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. 

Konon lubang itu adalah jalan pulang Jaka Linglung dari laut selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar. Jaka Linglung yang merupakan putra Ajisaka diutusnya membunuh Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Jaka Linglung berjalan di perut bumi lantaran ia bisa berubah wujud menjadi ular naga.(KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto)   

Sayangnya destinasi yang memesona ini tak dibarengi dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai. Beberapa gazebo ala kadarnya yang tersedia sudah tak lagi layak. Gazebo telah rusak dan usang dimakan usia. Jembatan bambu sebagai sarana menuju lokasi letupan juga sudah hancur sana-sini. Terlebih, banyak sampah berserakan yang ditemukan. Mushola hingga MCK juga kurang dipercantik. "Seharusnya ada penghijauan di sini biar pengunjung tidak kepanasan. Lihat saja tak ada pepohonan. Serahkan pada profesional di bidangnya pasti bisa. Gazebo juga sudah tak bisa dipakai. 

Miris melihatnya. Obyek wisata andalan dan menakjubkan ini telah terlupakan," tutur Noer Cholis, pengunjung asal Kota Purwodadi. Kepala UPTD Obyek Wisata Disporabudpar Kabupaten Grobogan, Sriyono, menjelaskan, pihaknya sudah berupaya mengajukan anggaran untuk memaksimalkan fasilitas penunjang Bledug Kuwu. Hanya saja, hal itu belum terealisasi. "Semoga saja segera diperhatikan mengingat wisata ini adalah andalan Grobogan," tutur Sriyono. Hasil penelitian, jelas Sriyono, secara geologi apa yang terjadi pada Bledug Kuwu adalah suatu proses alam yang disebut fenomena Gunung Api Lumpur (Mud Volcanoes). 

Sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane. Ekstrusi adalah aktivitas gerakan cairan untuk mencapai permukaan. "Suhu Mud Volcano ini lebih rendah tak mengeluarkan magma. Material yang dikeluarkan seperti butiran sangat halus yang tersuspensi dalam cairan, seperti air atau hidrokarbon. Dengan temperatur mendapatkan tekanan sedimen yang menghasilkan gas methane dengan sedikit kandungan karbondioksida dan nitrogen," jelas Sriyono. Pengunjung menyaksikan fenomena letupan lumpur di obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (14/7/2017). 

Secara geologi apa yang terjadi pada Bledug Kuwu adalah suatu proses alam yang disebut fenomena Gunung Api Lumpur (Mud Volcanoes). Sementara mitologi masyarakat setempat menyebut jika fenomena Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. Konon lubang itu adalah jalan pulang Jaka Linglung dari laut selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar. Jaka Linglung yang merupakan putra Ajisaka diutusnya membunuh Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Jaka Linglung berjalan di perut bumi lantaran ia bisa berubah wujud menjadi ular naga.(KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto)   

Fenomena unik lain dari Bledug Kuwu adalah air yang terkandung dalam lumpur tersebut ternyata mengandung garam. Hal ini menjadi menarik lantaran lokasi Bledug Kuwu ini berlokasi sangat jauh dari laut. Oleh warga setempat, dijadikan ladang penghasilan dengan cara membuat garam melalui cara tradisional. Air semburan lumpur yang mengandung garam oleh penduduk dialirkan melalui parit buatan dan ditampung pada sebuah kolam. Air tersebut ditimba dan diisikan ke dalam klakah (batang bambu yang dibelah  menjadi dua). Klakah-klakah yang sudah terisi air selanjutnya dijemur di bawah terik matahari hingga membentuk kristal-kristal garam. "Dulu banyak yang membuat garam di sini, sekarang hanya bersisa satu keluarga," kata Sriyono. 

Mitologi masyarakat setempat menyebutkan jika fenomena Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. Konon lubang itu adalah jalan pulang Jaka Linglung dari laut selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar. Jaka Linglung yang merupakan putra Ajisaka diutusnya membunuh Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Jaka Linglung berjalan di perut bumi lantaran ia bisa berubah wujud menjadi ular naga. "Cerita turun temurun di masyarakat seperti itu. Dinamai Bledug Kuwu karena suara dari letupan-letupan lumpur dari kawah menimbulkan suara bledug-bledug. Sedangkan Kuwu karena semburan lumpur ini berada di Desa Kuwu," pungkas Sriyono.

Berikut denah lokasi untuk menuju ke objek wisata Bledug Kuwu. Untuk lebih jelasnya nisa menggunakan maps agar lebih mudah.
https://grobogannews.com/2017/10/obyek-wisata-bledug-kuwu-di-kabupaten-grobogan-jateng.html


Image result for bledug kuwu di grobogan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bledug Kuwu, Fenomena Letupan Lumpur Unik di Jawa Tengah", https://travel.kompas.com/read/2017/07/15/200300127/bledug-kuwu-fenomena-letupan-lumpur-unik-di-jawa-tengah

Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho

Kamis, 03 Mei 2018

About us

Nama : Apryda Hanum
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 18 Mei 1999
Alamat : Dusun Sobotuwo Desa Kronggen 01/04 Kec. Brati Kab. Grobogan Jawa Tengah
Status : Mahasiswa
Pendidikan : STIKES AN-NUR Purwodadi
Prodi : D III Keperawatan
Hobbi : Travelling


Sorry guys blognya masih sederhana, baru pemula soalnya he he he...
Mohon masukannya ya guys :)

Kamis, 26 April 2018

Wisata Kebun Belimbing

Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Agro Wisata Kebun Belimbing Di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Semakin Diminati Banyak Orang

Agro wisata kebun belimbing di kabupaten Grobogan, provinsi Jawa Tengah nampaknya semakin dilirik oleh banyak wisatawan. Keunikan yang ditawarkan oleh agro wisata kebun belimbing ini adalah, kita sebagai pengunjung dapat memetik sendiri secara langsung buah belimbing tersebut langsung dari pohon-nya. Tentunya ini sangat istimewa karena perawatan kebun tersebut menggunakan bahan organik, seperti pupuk kompos dan tidak menggunakan pestisida.
Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan di desa Tarub
Rasa buah belimbingnya sendiri sangatlah manis dan segar, karena dipetik secara langsung dari pohonnya. Selain dapat memetik sendiri, para wisatawan juga dapat memesan kepada pengelola untuk dipetikan atau dibuatkan rujak, dengan dilengkapi berbagai macam buah – buahan. Pohon belimbing sendiri akan terus berbuah sepanjang tahun, karena memang buah ini tak mengenal musim. Jadi sewaktu – waktu kita dapat datang, dan menikmati buah belimbing segar langsung dari pohonnya.

Pengelola Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Agro Wisata Kebun Belimbing Desa Tarub Kecamatan Tawangharjo

Seperti yang di tawarkan oleh Agro Wisata Desa Tarub Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini. Kebun belimbing yang ada disini berjumplah puluhan, yang dikelola oleh penduduk setempat dan dinamai sesuai dengan nama pemilik kebunnya. Para wisatawan yang datang pada awalnya hanya para peziarah, karena kebetulan letak kebun belimbing didesa tarub ini dekat dengan makam Jaka Tarub diutara dan makam Ki Ageng Selo diselatan. Yang mana kedua makam tersebut hingga sekarang masih sering dikunjungi kalangan keraton / bangsawan Jawa. Selain itu terdapat juga makam Lembu Peteng, yang sangat dikeramatkan oleh penganut agama Hindu.

Wisatawan Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Tempat akses masuk ke dalam area kebun belimbing desa tarub ini juga sangatlah mudah, jaraknya hanya sekitar 1 km dari jalan raya Blora-Purwodadi. Kalau hanya sekedar masuk dan melihat – lihat saja di dalam kebun belimbing, tidak dikenakan ongkos alias gratis. Biaya hanya dikenakan saat pengunjung memetik buah belimbing saja itupun sangat murah, baik ingin dimakan ditempat atau dibawa pulang. Selain itu, pengelola juga menyediakan berbagai rujak buah dengan harga yang ekonomis.

Peta Lokasi Agro Wisata Kebun Belimbing Desa Tarub Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah

Lokasi Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Kini semakin hari, semakin banyak yang membuka kebun belimbing miliknya menjadi agro wisata baru di desa Tarub. Sehingga bagi anda yang dari luar kota dan ingin berkunjung, tidak usah kuwatir akan kehabisan tempat. Agro Wisata Kebun Belimbing desa Tarub di kecamatan Tawangharjo – Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini juga menawarkan fasilitas homestay bagi para pengunjung yang ingin mengadakan studi banding beberapa hari. Fasilitasnya pun sangatlah komplit, mulai dari toilet hingga free WiFi.

Pengunjung Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Lokasi Agro Wisata Tarub Kabupaten Grobogan Jawa Tengah dengan kode pos 58191 ini, sudah dikenal dan telah dikunjungi oleh banyak pejabat, mulai dari Menteri, Gubernur hingga Bupati Grobogan sendiri.

Bupati berkunjung ke Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan

Selain Agro Wisata Kebun Belimbing Grobogan didesa Tarub ini, terdapat Wisata Kebun Belimbing lain namun skalanya masih kecil dan belum sebesar di desa Tarub, yaitu Kebun Blimbing Mekarsari. Agro Wisata Kebun Blimbing Mekarsari terletak didusun Trembes, Desa Sidorejo, kecamatan Pulokulon – kabupaten Grobogan, Jawa tengah.

Rabu, 25 April 2018

Jati Pohon Indah

Wisata Jati Pohon Indah (JPI)



Launching Desa Wisata Jatipohon dilaksanakan pada 3 September 2016 yang lalu. Obyek wisata yang diperkenalkan kepada para pengunjung yaitu obyek wisata Watu Gethuk, Goa Lawa, Goa Macan dan Gunung Lamping. Selain itu peserta juga diajak melihat sentra kerajinan anyaman bambu. Berbagai jenis kerajinan tangan dari anyaman bambu diperlihatkan kepada peserta yang ikut berkeliling, seperti keranjang buah, tempat ikan, tempat nasi dan lain-lain.
Image result for objek wisata jati pohon

Salah satu lokasi wisata yang juga tak kalah menariknya adalah Jati Pohon Indah atau JPI. Di JPI ini ditawarkan pemandangan kota purwodadi dari atas gunung kapur Kendeng Utara. Anda juga dapat mendaki Gunung Lamping yang tidak terlalu tinggi dan sudah dibuatkan anak tangga, sehingga akan lebih mudah untuk mendakinya.

Dipuncak anda dapat meikmati pemandangan yang menakjubkan baik di sian hari maupun malam hari. Anda tertarik ? silahkan lihat jalur untuk menuju kesana di bawah ini:

Image result for objek wisata jati pohon
Puncak Gunung Lamping (foto by http://groboganonline.com/)

Pemandangan Kota Purwodadi dilihat dari Jati Pohon Indah (JPI)

Puncak Gunung Lamping (foto by http://groboganonline.com/)
Untuk Lokasi dapat anda lihat berikut ini:

Map of objek wisata jati pohon

Anda dapat melakukan perjalanan dengan bantuan google maps, lihat panduanya DISINI.
Selamat berlibur bersama keluarga :)